Apakah Wanita Bisa Mencintai Pria Impoten ?
Semua wanita ingin punya pasangan yang sempurna. Tapi kadang kita harus menerima kenyataan jika pasangan menderita penyakit yang menurunkan fungsinya sebagai laki-laki yaitu impotensi. Impotensi yaitu penurunan fungsi seksual seorang lelaki. Tidak ada lelaki yang mau menderita penyakit ini. Sehingga jika penyakit ini menyerang mereka cenderung untuk merasa tertekan karena merasa tidak berfungsi sebagai lelaki, tidak bisa memuaskan pasangannya serta tidak dapat menghasilkan keturunan sebagaimana yang diinginkan oleh semua keluarga sebagai pelengkap hidup mereka.
Jika pasangan mereka divonis menderita impotensi, masihkah wanita yang menjadi istrinya mencintainya?
- Ya, tentu saja. Rumah tangga itu lingkupnya lebih luas, bukan hanya melulu masalah seks. Bukannya seks itu tidak penting, tetapi bukan yang terpenting dalam rumah tangga. Jika seorang wanita melihat bahwa suaminya pantas untuk dicintai dan dipertahankan, dia akan bertahan dan tetap bisa mencintai suaminya apa adanya.
- Tergantung apa prioritasnya dalam rumah tangga. Jika ia merasa bisa saling melengkapi, mengisi dan mensukseskan rumah tangganya tanpa mempermasalahkan penyakit yang diderita suaminya. Banyak rumah tangga yang berhasil tanpa harus mempermasalahkan hal ini.
- Jika komunikasi dilakukan dari hati ke hati dan keduanya bisa menerima, terutama isteri yang bisa menerima kekurangan suaminya dan suami yang memahami kekurangannya dan ikhlas jika istrinya meninggalkannya. Mereka saling mengutamakan satu sama lain.
- Bukankah cinta itu buta? Jika terlanjur mencintai pasangannya maka matanya akan tertutup dari segala kekurangan pasangannya.
- Penyakit tidak mendefinisikan orangnya. Pria yang impotent, di luar kekurangan pada dirinya bisa saja memiliki kualitas pribadi yang menakjubkan. Penyakit itu hanya bagian kecil yang tidak berarti dibandingkan kebaikan, kasih sayang, kesetiaan dan kemampuan mencintai pasangannya.
Memang perlu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit. Tapi jika sudah terlanjur terjangkit penyakit impotensi yang pertama harus dilakukan adalah menerima, mengikhlaskan dan mengkomunikasikan pasangan. Mereka juga berhak untuk mencintai dan dicintai. Janganlah memperlakukannya sebagai orang tak berguna hanya karena penyakit yang dideritanya. Cinta dan kasih sayang serta komitmen untuk bersama itu yang lebih penting.
Comments
Post a Comment