Apa Bisa Tetap Temenan Sama Orang yang Kita Taksir?

Ditolak itu menyakitkan !

  • Lo naksir cewek dan setelah mengumpulkan sejuta keberanian, berangkatlah lo ke rumahnya dengan niat nembak dia. Apapun reaksinya lo bakal terima dengan lapang dada. Eh begitu dia bilang "kita temenan aja!" tetep aja sakitnya tuh di sini. Lalu gimana sikapmu kalo ditolak seperti ini? Silakan baca di sini.
  • Penolakan memang nyakitin.. Penolakan seolah mempertegas bahwa lo gak pantas buat jadi pendampingnya, itu sudah kartu mati. Masalahnya bukan di dia tapi di elo. Dia cewek yang hampir sempurna di mata lo dan  dia berhak dong nyari pendamping yang tepat dan orangnya bukan lo. Paling perasaan itu yang lo rasain.
  • Meskipun lo udah memantapkan hati buat menghargai keputusannya tapi sakit ya..tetap sakit. Trus ajakan dia tuk berteman, haruskah ditolak?
  • Pertanyaannya ...

Bisakah tetap temenan sama orang yang lo taksir

  • Sekali naksir biasanya akan berlaku selamanya. Tiap liat dia lo pasti langsung deg-degan karena meskipun ditolak perasaan lo padanya tetap gak berubah. Na..kalo dia minta temenan apa mungkin lo bisa ngerubah perasaan naksir lo jadi gak naksir lagi? Dari naksir berubah jadi teman, mungkinkah???
  • Jawabannya mungkin lah..perasaan itu kan bolak balik dan yang nentuin lo sendiri. Semisal dia minta temenan ya..karena lo orang baik, lo penuhin deh kemauannya. Lo jadi temennya dan jadilah temen yang baik bukan temen yang modus alias punya niat terselubung, bukan temen yang kepo alias selalu pengen tau di jalan ama siapa dan lagi bikin apa, bukan temen yang nikam di belakang, nusuk-nusuk biar dia cepet putus kalo lagi punya cowok. Biar dia liat kalo kualitas lo sebagai teman gak diragukan lagi.
  • Susahnya di mana coba? Dia pengen dan butuh lo sebagai teman dan bukan sebagai pacar, apa salahnya menuhin kebutuhan itu. Kalo ternyata akhirnya dia butuh lebih dari sekedar teman, ya lo kasi lagi.. Dia hanya nganggap lo sebagai temannya, terima itu dengan lapang dada. Daripada lo dianggap musuhnya? Pilih mana?
  • Mungkin Tuhan udah ngatur lo lebih pantas buat jadi temennya ketimbang jadi pacarnya. Tuhan udah punya rencana bahwa dia akan pilihin kekasih yang lebih baik dari lo dan lo akan dipertemukan sama cewek yang merupakan pasangan terbaik lo. Jadi lo mesti liat sisi positif sebuah penolakan. Orang yang lo taksir senang dan lo juga senang.
  • Kembali lagi ke artikel bisakah cowok dan cewek berteman? Semua berasal dari kontrol diri lo. Kalo dia nganggap lo sebagai teman maka lo mesti memposisikan diri lo sebagai temannya, bukan teman tapi mesra. Jangan memposisikan diri sebagai orang yang punya rasa cinta, karena kalo lo masih ngotot pengen memilikinya maka sikap lo pasti akan keliatan, pasti gak tulus, pasti posesif!
  • Begitu juga kalo lo belum sempat ngungkapin perasaan sama dia dan hanya nyimpan rasa naksir itu dalam hati, cuma tiap liat dia gugup melulu, liat dia jalan ama cowok lain, langsung murka dan baper. Lo boleh tetap nyimpan perasaan itu dan jadi jerawat atau coba nembak dan siap menerima resikonya.. 


KESIMPULAN

  • Berteman dengan orang yang lo taksir itu sangat mungkin. Intinya pada MENEMPATKAN DIRI LO DALAM POSISI YANG BENAR. Lo adalah temannya, bersikaplah layaknya teman, dukunglah dia seperti seorang teman, temani dia dan jalani hari-hari sebagaimana seorang teman yang baik.
  • Simpan rasa itu sebagai sesuatu yang indah, jangan dipaksain. Kalo berbalas itu karunia, kalo cuma bertepuk sebelah tangan itu kenyataan, hargai keputusannya dan terima dengan lapang dada. Kalo dia hanya pengen temenan, artinya dia gak pantas dapat rasa cinta dan perhatian lo. Simpan rasa itu, suatu ketika lo bakalan dipertemukan dengan seseorang yang menghargai rasa itu dan menerima lo dengan sepenuh hatinya.
  • Kalo dalam perjalanan pertemenan dengan taksiranmu itu ternyata dia berubah dan jadi naksir elo..ceritanya beda lagi.
Salam...

Comments

Popular posts from this blog

Lagu Move on " I'll Be Over You - TOTO

Bagaimana Sikapmu Saat Nembak Cewek, Dia Bilang "Kita Temenan Aja?"

Mengapa Ada Orang Yang Suka Gonta Ganti Pacar?